January 22, 2011

Lagenda Wong Fei Hung : Ulama, Hero Kung Fu dan Perawat (Tabib) China.

Ramai diantara kita yang hanya mengenal Wong Fei Hung sebagai hero Kung fu dalam film Once Upon A Time in China. Dalam film itu, karakter Wong Fei Hung dilakonkan oleh aktor terkenal Hong Kong, Jet Li. Namun siapakah sebenarnya Wong Fei Hung?. Mari kita baca sejarah (dibaca sebagai Tawarikh : zaman saya bersekolah rendah dahulu, Teruskan membaca ;~)

Wong Fei Hung adalah seorang Ulama', ahli Perubatan (Tabib) Cina, dan ahli bela diri lagenda yang namanya terpahat sebagai Pahlawan Nasional China oleh pemerintah China. Namun pemerintah China moden sedaya upay berusaha mengaburkan jatidiri Wong Fei Hung sebagai seorang muslim demi menjaga dominasi kekuasaan Komunis di China.

Wong Fei-Hung dilahirkan pada tahun 1847 di Kwantung (Guandong) dari keluarga muslim yang taat berpegang kepada ajaran islam. Nama Fei pada Wong Fei Hung merupakan dialek Canton untuk menyebut nama Arab, Fais. Sementara Nama Hung juga merupakan dialek Kanton untuk menyebut nama Arab, Hussein. Jadi, bila dibahasa arabkan, namanya ialah Faisal Hussein Wong.

Ayahnya, Wong Kay-Ying adalah seorang Ulama' terkenal, dan tabib ahli ilmu pengubatan tradisional China, serta ahli bela diri tradisional Tiongkok (wushu/kung fu). Ayahnya memiliki sebuah klinik pengubatan china bernama Po Chi Lam di Canton (ibu negeri Guandong). Wong Kay-Ying merupakan seorang ulama' yang menguasai ilmu wushu tingkat tinggi. Ketinggian ilmu bela diri Wong Kay-Ying membuatnya dikenal sebagai salah satu dari Sepuluh kumpulan terkenal Kwantung. Posisi kumpulan Kwantung ini di kemudian hari diwariskannya kepada Wong Fei Hung.

Kombinasi antara pengetahuan ilmu pengubatan tradisional dan teknik bela diri serta diasaskan oleh keluhuran budi pekerti sebagai Muslim membuat keluarga Wong sering mendahului dalam membantu orang-orang lemah dan tertindas pada masa itu. Karena itulah masyarakat Kwantung sangat menghormati dan menyanjungi Keluarga Wong.

Pesakit yang datang ke klinik keluarga Wong untuk meminta bantuan pengubatan umumnya berasal dari kalangan keluarga miskin yang tidak mampu membayar bil rawatannya. Walaupun begitu, Keluarga Wong tetap membantu dengan bersungguh-sungguh setiap pesakit yang datang. Keluarga Wong tidak pernah membezakan antara mereka, tanpa memedulikan suku bangsa, ras keturunan dan agama, semua mereka tetap dibantu.

Secara rahasia, keluarga Wong terlibat aktif dalam gerakan bawah tanah melawan pemerintahan Dinasti Ch’in yang rasuah dan penindas. Dinasti Ch’in ialah Dinasti yang mengalahkan kekuasaan Dinasti Yuan yang memerintah sebelumnya. Dinasti Yuan ini dikenal sebagai satu-satunya Dinasti Kaisar Cina yang anggota keluarganya paling ramai memeluk agama Islam.

Wong Fei-Hung mula mengasah bakat bela dirinya sejak berguru dengan Luk Ah-Choi yang juga pernah menjadi guru ayahnya. Luk Ah-Choi inilah yang kemudian mendidiknya tentang dasar-dasar jurus Hung Gar yang membuat Fei Hung berjaya melahirkan Jurus Tendangan Tanpa Bayangan yang menjadi lagenda. Dasar-dasar jurus Hung Gar ditemukan, dikembangkan dan merupakan kembangan dari Hung Hei-Kwun, teman seperguruan Luk Ah-Choi. Hung Hei-Kwun adalah seorang pendekar Shaolin yang terkenal dalam peristiwa pembakaran dan pembantaian oleh pemerintahan Dinasti Ch’in pada 1734.

Hung Hei-Kwun ini adalah pemimpin pemberontakan bersejarah yang hampir mengalahkan dinasti penjajah Ch’in yang datang dari Manchuria (sekarang dikenali sebagai Korea). Jika tidak kerana pemerintah Ch’in meminta bantuan pasukan-pasukan bersenjata bangsa asing (Rusia, Inggris, Jepun), pemberontakan yang dipimpin oleh Hung Hei-Kwun sudah pasti berjaya mengusir pendudukan Dinasti Ch’in.

Setelah berguru kepada Luk Ah-Choi, Wong Fei-Hung kemudian berguru pada ayahnya sendiri hingga pada awal usia 20-an, ia telah menjadi ahli pengubatan dan bela diri terkemuka. Bahkan ia berjaya mengembangkannya menjadi lebih maju. Kemampuan bela dirinya semakin sukar ditandingi ketika ia berhasil membuat jurus baru yang sangat tangkas dan berkesan yang dinamakan Jurus Cakar Harimau dan Jurus Sembilan Pukulan Khusus. Selain tempur tanpa senjata, Wong Fei-Hung juga mahir menggunakan berbagai jenis senjata. Masyarakat Canton pernah menyaksikan dengan mata kepala mereka sendiri bagaimana Wong Fei-Hung seorang diri dengan hanya memegang tongkat berjaya mengalahkan lebih dari 30 orang penjahat (berbadan besar dan sasa lagi kejam) di Canton karena membela rakyat miskin yang diperas.

Dalam kehidupan berkeluarga, Allah swt banyak mengujinya dengan berbagai cuban dan dugaan. Seorang anaknya terbunuh dalam suatu insiden pergaduhan dengan mafia Canton. Sejarah hidupnya mencatatkan Wong Fei-Hung telah bernikah sebanyak tiga kali karena isterinya meninggal dunia dalam usia yang muda. Setelah isteri ketiganya meninggal dunia, Wong Fei-Hung memutuskan untuk hidup sendirian hingga kemudiannya dia bertemu dengan Mok Gwai Lan, seorang gadis yang kebetulan juga ahli beladiri. Mok Gwai Lan ini kemudian menjadi pasangan hidupnya hingga keakhir hayatnya. Mok Gwai Lan turut mengajar bela diri pada kelas khusus untuk kaum perempuan di perguruan suaminya.

Pada 1924 Wong Fei-Hung meninggal dunia dalam usia 77 tahun. Masyarakat Cina, khususnya di Kwantung dan Canton mengenangnya sebagai pahlawan pembela kaum mustad’afin (tertindas) yang tidak pernah gentar membela kehormatan mereka. Siapa saja dan berapa ramaipun jumlah orang yang menindas orang miskin, akan ditentangnya dengan segenap kekuatan dan keberanian yang dimilikinya. Wong Fei-Hung meninggal dunia dengan meninggalkan nama yang harum, membuatnya dikenal sebagai manusia yang hidup mulia, salah satu pilihan hidup yang diberikan Allah kepada seorang muslim selain mati Syahid. Semoga segala amal ibadahnya diterima di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala dan semoga segala kebaikannya menjadi teladan kepada kita, generasi muslim yang hidup selepasnya. Amin

Al Fatihah buat roh Almarhum Wong Fei-Hung dan keluarganya
F.A.S.T ;~)

No comments: